Apakah Benar Baut Roda Harus Dicek Setelah Ganti Ban?

Mengganti ban mobil sering dianggap sebagai pekerjaan rutin yang sederhana. Namun, ada satu tahap kritis yang kerap dilupakan banyak pengendara, yaitu memeriksa baut roda mobil setelah pemasangan ban baru atau ban cadangan.

Faktanya, baut yang tidak terpasang dengan benar bukan sekadar kelalaian kecil, melainkan bom waktu yang bisa berakibat fatal di jalan raya.

Kesalahan umum yang sering terjadi adalah mengencangkan baut asal-asalan tanpa memperhatikan pola dan torsi yang tepat. Padahal, teknik pengencangan yang salah bisa menyebabkan distribusi tekanan tidak merata pada roda.

Oleh karena itu, memastikan baut mobil terpasang dengan sempurna adalah langkah protektif yang wajib dilakukan setiap kali Anda mengganti ban.

Risiko Jika Baut Roda Mobil Tidak Dicek dengan Benar

Setelah proses ganti ban selesai, pengecekan baut mobil harus menjadi prioritas. Mengabaikan langkah ini bisa mengundang berbagai risiko berbahaya berikut:

1. Baut Kendor atau Lepas

Baut yang tidak dikencangkan sesuai prosedur (misalnya tidak menggunakan pola menyilang) sangat rentan mengalami pengendoran secara bertahap. Saat mobil bergerak, gaya sentrifugal dan getaran jalan akan memperparah kondisi ini.

Baut kendor bukan hanya mengurangi stabilitas kendaraan, tetapi juga berpotensi terlepas sepenuhnya, terutama saat mobil melaju dalam kecepatan tinggi. Jika satu baut lepas, beban akan bertumpu pada baut lainnya, mempercepat kerusakan komponen.

2. Kerusakan pada Komponen Lain

Baut roda yang longgar menciptakan getaran berlebihan yang merambat ke seluruh sistem suspensi. Getaran ini perlahan merusak komponen penting seperti bearing roda, ball joint, hingga sistem rem.

Yang lebih berbahaya, getaran konstan bisa menyebabkan retak pada velg atau bahkan kerusakan pada poros penggerak. Akibatnya, biaya perbaikan akan membengkak padahal masalah ini sebenarnya bisa dicegah dengan pengecekan sederhana.

3. Roda Terlepas Saat Berkendara

Ini adalah skenario terburuk yang bisa terjadi. Roda yang terlepas secara tiba-tiba saat mobil melaju akan menyebabkan kehilangan kendali total.

Bayangkan jika hal ini terjadi di jalan tol dengan kecepatan 100 km/jam—risiko kecelakaan berat sangat tinggi. Kasus seperti ini umumnya disebabkan kombinasi baut yang tidak dikencangkan dengan torsi tepat dan pola pengencangan yang salah.

4. Muncul Bunyi Mengganggu

Baut roda mobil yang kendor biasanya menimbulkan bunyi “klik” atau “krek” berulang, terutama saat mobil melewati permukaan tidak rata.

Bunyi ini bukan hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga indikator awal adanya masalah serius pada sistem roda. Jika dibiarkan, bunyi akan semakin keras seiring bertambahnya tingkat kekendoran.

5. Pelek Mobil Rusak atau Bengkok

Tekanan tidak merata akibat pengencangan baut yang asal-asalan bisa menyebabkan deformasi pada velg. Velg aluminium khususnya sangat rentan bengkok atau retak jika baut tidak terdistribusi dengan sempurna.

Kerusakan velg tidak hanya memengaruhi kenyamanan berkendara, tetapi juga membutuhkan biaya penggantian yang tidak murah.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, jelas bahwa mengecek baut roda mobil setelah ganti ban adalah langkah preventif yang wajib dilakukan. Selalu pastikan baut dikencangkan dengan pola menyilang dan torsi yang sesuai rekomendasi pabrikan.

Lakukan juga pengecekan berkala setiap beberapa minggu atau setelah melewati jalan bergelombang.

Untuk perawatan lebih profesional, kunjungi www.suzukibali.id. Bengkel resmi Suzuki menyediakan layanan lengkap dengan teknisi berpengalaman yang siap memastikan setiap baut mobil terpasang dengan presisi.

Dengan rutin memeriksa kondisi baut roda, Anda bukan hanya melindungi investasi kendaraan, tetapi juga menjaga keselamatan diri sendiri dan penumpang. Ingat, keselamatan berkendara dimulai dari detail terkecil!

Other News